6Tanda Tunjukkan Kalau Kamu Lagi di Semarang
1. Kamu mulai merasa asing dengan Bahasa Jawa yang berembel-embel “ik” dan “to”contohnya; “Hek’e ik” atau “Piye to?”
Kamu sudah benar-benar di Semarang kalau banyak orang di sekitarmu berbicara menggunakan kedua frasa tersebut. Kata “ik” dan “to” digunakan untuk menekankan kalimatnya.
2. Lalu lintas yang lumayan tertib karena polisi di Semarang terkenal “galak” apalagi polisi di depan KFC Jalan Pandanaran
Lagi jalan-jalan di Semarang, enaknya sewa motor supaya bisa puas berwisata keliling kota Semarang dan sekitarnya. Tapi, tetap hati-hati, karena polisi di Semarang terkenal “galak” alias tertib aturan. Daerah paling rawan ada di daerah pusat oleh-oleh Jalan Pandaranan depan KFC. Kalau nggak mau berurusan dengan polisi, Kamu harus tertib aturan.
3. Kalau Jakarta punya Bus Trans Jakarta dan bajaj, Semarang punya Bus Rapid Trans Semarang warna merah dan angkot warna orange
Angkot dengan cat warna orange ini adalah salah satu angkutan umum favorit warga Semarang sebelum adanya BRT dan gojek. Meski sekarang sudah mulai banyak pilihan transportasi, eksistensi angkot masih saja ramaikan jalanan kota Semarang.
4. Jumat malam di jalan Pahlawan adalah waktu berkumpulnya anak-anak hits kota Semarang
Jika bangsa barat punya Friday Night party, anak Semarang punya Jumat Hits atau Jum’at Gaul. Kamu bakal ketemu anak-anak hits Semarang mulai dari anak motor, becak, sepeda hias, hingga anak-anak dan ibu bapaknya lagi nongkrong sambil makan jagung susu keju di sepanjang jalan Pahlawan. Tempat ini bisa jadi referensi wisata malam di Semarang lho.
5. Saat weekend, Lawang Sewu, Kota Lama, Sam Poo Kong memang ramai wisatawan lokal Semarang maupun luar daerah, tapi Mall Paragon dan Citra Land selalu lebih ramai
Sepertinya, orang Semarang ini lebih suka menghabiskan akhir pekan di mall buat jalan-jalan, shopping, makan dan nonton film ketimbang nongkrong di taman bersama teman atau pasangan. Yah, meski gak bisa dipungkiri, taman pun ramai orang, namun mall selalu lebih ramai.
Misalnya, “Hek’e ik, piye jal Ndes?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar